Jangan Lengah, Ada 2 PDP Baru di Kota Magelang
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Sudah sebulan tepat, sejak 13 Juni 2020 lalu Kota Magelang tak ada penambahan kasus pasien positif Covid-19. Justru sejak sepekan lalu, Kota Sejuta Bunga bebas dari pasien positif setelah pasien terakhir yang menjalani karantina mandiri dinyatakan sembuh. Kendati demikian, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) Minggu (12/7) bertambah 2 orang. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto mengatakan saat ini sudah tidak ada pasien positif virus corona atau Covid-19 di 17 kelurahan yang ada. Total kasus Covid-19 sebanyak 33 kasus, 29 di antaranya berhasil sembuh sedangkan 4 orang meninggal dunia. Pasien terakhir yang dinyatakan sembuh adalah warga Kecamatan Magelang Utara. Yang bersangkutan terinfeksi Covid-19 usai pulang dari Ambon, Maluku. Lalu, pasien tersebut melakukan isolasi mandiri dan menjalani dua kali tes swab dengan hasil negatif. \"Setelah kami adakan rapat evaluasi, pasien positif Covid-19 terakhir dari Kecamatan Magelang Utara. Dengan demikian, saat ini tidak lagi alias zero pasien positif di Kota Magelang. Mudah-mudahan bisa kita pertahankan,\" katanya. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang itu mengungkapkan, perkembangan kasus Covid-19 di wilayah setempat menunjukkan tren yang baik. Sebab, sudah satu bulan ini, sejak 13 Juni 2020, tidak ada penambahan pasien positif. \"Sudah dua kali masa penularan (inkubasi) atau 28 hari tidak bertambah. Ini cukup menggembirakan. Semoga tidak ada lagi terjadi kasus lagi,\" ujarnya. Meski demikian, jumlah PDP bertambah dua orang. Total saat ini ada 68 kasus PDP Covid-19. Tiga orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit. Baca Juga Hari Pertama Masuk Sekolah, Kota Magelang Masih Tetap Daring \"Yang dirawat ada dua orang, dirujuk masih satu orang, berhasil sembuh 57 orang, dan meninggal dunia sebanyak 8 orang. Totalnya ada 68 kasus PDP sampai saat ini,\" imbuhnya. Walaupun sudah nihil pasien positif, pihak Gugus Tugas tetap melakukan pemantauan ketat, terutama terhadap warga yang datang dari luar kota. Selain itu, juga menggelar rapid test terhadap orang dalam pemantauan (ODP). Saat ini ada 16 ODP yang masih dipantau. \"Pada minggu-minggu ini kita tetap melaksanakan rapid test. Kalau hasilnya reaktif baru dilakukan swab. Hotel-hotel juga diminta melakukan rapid test kepada tamunya. Ini untuk menghindari penularan, sehingga tidak ada tambahan kasus lagi,\" kata Majid. Ia juga menjelaskan, soal perbedaan data di tingkat nasional yang menunjukkan bila Kota Magelang masih memiliki 55 kasus positif sehingga masih zona merah. Menurut Majid, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas di tingkat pusat soal kesalahan data tersebut. \"Persoalannya sudah ketemu. Rupanya ditemukan banyak duplikasi data sehingga angka kasus di Kota Magelang masih tinggi. Padahal realitanya kita tidak ada pasien positif lagi,\" ucapnya. Sementara itu, Walikota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan, meski sudah nihil pasien positif, semua unsur masyarakat diminta tidak lengah. Ia mengimbau warga untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak ada lagi tambahan kasus. \"Jangan euforia mentang-mentang sudah tidak ada lagi pasien positif, terus tidak pakai masker kalau keluar rumah, berkerumun, rangkul-rangkulan, ya jangan seperti itu,\" kata Sigit. Menurutnya, salah satu langkah antisipasi yang bisa dilakukan adalah dengan memperketat kedatangan warga dari luar daerah, terutama dari zona merah. Sigit meminta jajarannya hingga tingkat RT/RW untuk sementara melarang tamu luar daerah agar tidak menginap di wilayah masing-masing. \"Satgas RT/RW masih tetap siaga, terutama memantau tamu dari luar daerah. Kita harus pertahankan tren baik ini, dan harapan dan doa kita ke depan Kota Magelang mampu terbebas dari corona,\" pungkasnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: